Mahasiswa PPM IAI Ngawi menyelenggarakan pelatihan pembuatan bucket yang dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2025 sebagai salah satu program kerja mereka dalam pemberdayaan masyarakat. Sasaran atau unsur yang dilibatkan dalam kegiatan ini yaitu ibu-ibu PKK supaya menambah kreativitas dan peluang usaha untuk ibu rumah tangga dan juga memanfaatkan waktu luang yang ada. Pelatihan membuat kerajinan tangan berupa bucket yang diadakan bersama ibu-ibu PKK memberikan dampak yang sangat positif, baik dari segi keterampilan maupun kebersamaan warga. Melalui kegiatan ini, para peserta diajarkan cara memanfaatkan barang sederhana untuk diubah menjadi hiasan yang menarik dan bernilai jual. Antusiasme ibu-ibu PKK terlihat dari partisipasi aktif mereka selama pelatihan, mulai dari tahap persiapan hingga hasil akhir. Mereka saling bekerja sama, berbagi ide kreatif, dan memperkuat semangat gotong rosaling bekerja sama, berbagi ide kreatif, dan memperkuat semangat gotong royong yang menjadi ciri khas organisasi PKK.
Bucket merupakan rangkaian bunga atau benda-benda lain yang di susun secara artistic untuk dijadikan hadiah atau simbol dalam berbagai acara. Awalnya, bucket identik dengan bunga segar dan digunakan dalam tradisi pernikahan atau perayaan tertentu. Namun, seiring berkembangnya zaman dan kreativitas masyarakat, bentuk dan isi bucket pun ikut berubah. Kini, bucket tidak hanya terdiri dari bunga, tetapi juga dari makanan ringan, uang, perlengkapan, kecantikan, boneka, hingga barang-barang personal lainnya. Manfaat dalam pelatihan pembuatan bucket yaitu mengembangkan kreativitas dan imajinasi, dan juga dapat membuat hadiah yang bermakna. Selain meningkatkan kreativitas, pelatihan ini juga membuka peluang ekonomi baru bagi ibu rumah tangga. Hasil karya yang dihasilkan tidak hanya berguna untuk mempercantik rumah, tetapi juga bisa dijual sebagai produk kerajinan tangan baik secara offline maupun online. Hal ini tentu menjadi nilai tambah dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan pelatihan seperti ini, diharapkan ibu-ibu PKK semakin termotivasi untuk terus mengembangkan diri menjadi agen perubahan positif di lingkungan sekitarnya.